5Driver+4CDiamond

 

5 Driver

Untuk memahami perubahan yang terjadi di lingkungan bisnis, kita perlu mengidentifikasi 5 drivers of change yang menjadi faktor pendorong perubahan. Faktor-faktor ini digunakan oleh Philip Kotler dan Hermawan Kartajaya untuk memahami keterkaitan antara berbagai faktor dan menganalisis prospek bisnis dan menyusun strategi pemasaran di masa depan.

1. Technology

Driver yang pertama Technology, dianggap sebagai salah satu yang paling krusial. Perkembangan teknologi menjadi pendorong utama yang mengubah cara perusahaan beroperasi dan berinovasi. Dalam dunia yang semakin terhubung, perusahaan yang tidak cepat beradaptasi dengan inovasi teknologi akan tertinggal, seperti yang dialami oleh Blockbuster yang gagal bersaing dengan Netflix dalam era streaming. Sebaliknya, perusahaan yang dapat memanfaatkan teknologi, seperti IKEA yang menggunakan augmented reality (AR) untuk membantu pelanggan "mencoba" furnitur secara virtual, akan mampu meningkatkan pengalaman pelanggan dan memperkuat posisi pasar mereka.

2. Political/Legal

Faktor politik dan regulasi juga berpengaruh terhadap perusahaan secara signifikan. Perubahan dalam kebijakan pemerintah, peraturan lingkungan, atau stabilitas politik dapat menciptakan peluang baru atau hambatan dalam operasional bisnis. Misalnya, regulasi pemerintah yang mendukung keberlanjutan dapat memotivasi perusahaan untuk mengadopsi praktik bisnis yang lebih ramah lingkungan. Sebaliknya, ketidakpastian politik atau perubahan regulasi yang mendadak bisa menambah risiko bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus siap untuk beradaptasi dengan perubahan politik dan hukum yang terjadi di pasar mereka.

3. Economy

Driver economy dapat mempengaruhi mempengaruhi daya beli konsumen. Faktor ekonomi makro seperti inflasi, tingkat pengangguran, daya beli masyarakat, dan kondisi pasar global mempengaruhi perilaku konsumen dan strategi penawaran perusahaan. Ketika ekonomi mengalami penurunan, konsumen cenderung menahan pembelian dan lebih sensitif terhadap harga, sehingga perusahaan harus menyesuaikan harga dan nilai produk. Sebaliknya, pada saat ekonomi membaik, peluang ekspansi dan peluncuran produk baru meningkat. Oleh karena itu, perusahaan harus terus memantau indikator ekonomi untuk mengantisipasi perubahan pasar dan menyesuaikan strategi bisnis.

4. Social/cultural

Driver social/cultural sangat krusial dalam penetapan pelanggan mana yang ingin disasar. Aspek sosial dan budaya memengaruhi preferensi konsumen dan pola konsumsi. Perubahan dalam nilai-nilai sosial, seperti meningkatnya kesadaran akan kesehatan dan keberlanjutan, telah mempengaruhi permintaan konsumen terhadap produk yang lebih ramah lingkungan dan etis. Perusahaan harus memperhatikan perubahan ini untuk dapat merespons dengan menawarkan produk yang sesuai dengan tren dan kebutuhan pasar. Misalnya, meningkatnya minat terhadap makanan organik atau pakaian yang diproduksi secara berkelanjutan menjadi tren yang mendorong perusahaan untuk berinovasi dan menyesuaikan penawaran mereka.

5. Market

Driver market dapat mempengaruhi supply dan demand produk dikarenakan faktor market memiliki siklus hidup, struktur pasar, dan tren yang berbeda. Perubahan dalam struktur persaingan atau munculnya pemain baru dapat mengubah dinamika pasar dan mempengaruhi posisi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu terus mengikuti perkembangan industri dan mengenali perubahan dalam permintaan pasar. Misalnya, di industri otomotif, tren menuju kendaraan listrik mengharuskan perusahaan mobil untuk berinovasi agar tetap relevan. Pemahaman terhadap kondisi pasar ini penting untuk merancang strategi yang adaptif dan bersaing secara efektif.

 

4C Diamond

Model 4C Diamond dikembangkan sebagai kerangka berpikir strategis yang menyelaraskan faktor eksternal dan internal dalam menganalisis lanskap bisnis yang terus berubah. Model ini mencakup empat elemen utama: Change, Competitor, Customer, dan Company. Ketiga elemen pertama (change, , competitor, dan customer) mewakili dinamika eksternal, sementara elemen terakhir yaitu company merefleksikan kekuatan internal perusahaan. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman sekaligus mengevaluasi kapabilitas internal dalam menyusun strategi berkelanjutan yang lebih relevan, adaptif, dan berdaya saing.

Change

5 driver of change dapat menjadi dasar untuk memahami perubahan yang terjadi di lingkungan bisnis mulai dari teknologi sebagai primary driver yang mempengaruhi aspek change lainnya; dilanjutkan dengan pengaruh political legal, economy, dan socio-cultural sebagai main driver yang dipengaruhi oleh primary driver; hingga market sebagai final driver yang tentunya dipengaruhi oleh semua perubahan lainnya. Faktor-faktor perubahan ini belum terjadi, namun diperkirakan akan berdampak terhadap kondisi bisnis kedepannya. Faktor-faktor ini digunakan oleh Philip Kotler dan Hermawan Kartajaya untuk memahami keterkaitan antara berbagai faktor dan menganalisis prospek bisnis dan menyusun strategi pemasaran kedepannya.

Customer

Setelah memahami perubahan eksternal, elemen Customer menjelaskan bagaimana perusahaan harus memandang pelanggan sebagai pihak yang menentukan arah inovasi dan strategi bisnis. Kebutuhan dan harapan pelanggan selalu berubah, dipengaruhi oleh pengalaman mereka, komunikasi eksternal seperti iklan dan rekomendasi dari teman atau media sosial, serta kondisi ekonomi dan sosial. Untuk itu, perusahaan perlu mendalami lebih dari sekadar data demografis pelanggan, melainkan juga faktor psikografis dan emosional mereka. Dengan memahami preferensi dan motivasi pelanggan, perusahaan dapat mengembangkan produk dan layanan yang benar-benar memenuhi harapan mereka.

Competitor

Dalam menghadapi perubahan eksternal dan kebutuhan pelanggan, perusahaan perlu memahami elemen Competitor. Ini mencakup analisis terhadap pesaing langsung, tidak langsung, serta produk substitusi. Terdapat tiga dimensi yang digunakan untuk menganalisis pesaing, yaitu dimensi general, dimensi aggressiveness, dan dimensi capability. Dimensi general menunjukkan banyaknya pesaing yang ada dalam industri mencakup juga potential competitor, latent competitor, serta pihak-pihak yang memberikan substitute product. Dimensi yang kedua yaitu aggressiveness, menyangkut sejauh mana para pesaing mengimplementasikan strategi-strategi yang kreatif dan efektif. Dimensi ketiga yaitu capability, berkaitan dengan kemampuan pesaing. Dimensi capability diukur dengan menilai situasi finansial para karyawan serta aset-aset yang tangible, khususnya yang berkaitan dengan teknologi.

Company

Terakhir, elemen Company mengajak perusahaan untuk menganalisis dirinya sendiri secara objektif. Perusahaan sendirilah yang akan menjadi value decider atas apa yang harus dianalisis dan dikaji. Dengan analisis terhadap perusahaan, dapat menentukan existing competence, stretch possibilities, dan risk attitude yang tak lain adalah kompetensi riil yang dimiliki. Hal ini termasuk mengevaluasi sumber daya yang tersedia, kekuatan internal, serta kesiapan untuk menghadapi tantangan eksternal. Dengan analisis internal yang jujur dan mendalam, perusahaan dapat merumuskan positioning yang tepat di pasar dan memastikan bahwa nilai yang ditawarkan kepada pelanggan sesuai dengan harapan mereka.

Discover the Work of Philip Kotler with Hermawan Kartajaya

Get Ticket Now